Jumat, 24 Juni 2016

Makalah Taekwondo



Nama   :Ahmad Zainun Nasikhin
Nim      :148005
Prodi    :PENJASKES 2014 A


Makalah ini saya Buat untuk memenuhi tugas UTS MAta kuliah Pengetahuan Umum Olahraga !!!!

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2015/2016

 




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang sejarah
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

Pada sekitar tahun 70-an, Taekwondo di korea teah pech menjadi 2 (dua) aliran, yaitu:
- INTERNATIONAL TAEKWONDO FEDERATION (ITF) yang ada pada waktu dipimpin oleh Jenderal Chong Hi, yang kemudian bermarkas di Toronto Kanada.
- WORLD TAEKWONDO FEDERATION (WTF) yang pada waktu itu dipimpin oleh Dr. Un Yong Kim, yang bermarkas di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan.

Mengenai terpecahnya Taekwondo di Korea tersebut tidak jelas penyebab utamanya, tetapi konon penyebabnya antara lain perbedaan aliran tersebut.
Karena itu, pada sekitar tahun 1972-an, Taekwondo mulai masuk dan berkembang di Indonesia dengan 2 (dua) aliran.
1. Aliran ITF dengan nama PTI (Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh Letjen Leo Lopulisa.
2. Aliran WTF dengan nama FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri.

Selanjutnya pada siding Paripurna XI KONI Pusat tahun 1980 cabang Olahraga Taekwondo telah diterima sebagai anggota KONI dengan syarat hanya ada satu wadah Taekwondo di Indonesia. Maka atas keputusan bersama dam melihat prospek perkembangan dunia olahraga di tingkat nasional dan internasional, maka MUNAS Taekwondo tanggal 28 Maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia yang berafiliasi ke WTF.

Organisasi ini dipimpin oleh Letjen Leo Lupolisa sebagai ketua umumnya. Dimana komposisi pengurusnya diambil dari kedua organisasi itu (PTI dan FTI). Sedangkan struktur organisasi di tingkat nasional disebut PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang berpusat di Jakarta.
MUNAS TI yang pertama tanggal 17-18 September 1984 menetapkan Letjen Sarwo Edhie Wibowo sebagai ketua umum PBTI periode 1984-1988. Maka pada era inilah Taekwondo mulai bersatu dan kuat.




BAB II
PEMBAHASAN

 2.1 SEKILAS  TAEKWONDO                          
 Taekwondo / Tae Kwon Do / Taekwon-Do,  adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

2.2   Sejarah Taekwondo.
Taekwondo mempunyai cerita sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea sendiri, Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.
Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.
2.2.1    Pada Masa Kuno
                         
         Asal Mula Taekwondo
 Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya,. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik – teknik bertarung dengan tangan kosong.
 Manusia mempelajari teknik – teknik bertarung didapat dari pengalaman nya melawan musuh – musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal dengan beragam sebutan seperti : Subak, Taekkyon, Takkyon, maupun beberapa nama lainnya.
 Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea, terdapat  3 suku bangsa / kerajaan         ( Koguryo, Paekje dan Silla )  yang saling bersaing satu sama. Lain dengan mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini, melatih para ksatria, seperti  Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo, untuk menjadi  kekuatan Negara dan otomatis mereka menjadi warga negara dengan  kedudukan yang sangat terpandang.
Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah sosok pahlawan yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea, lewat beladiri Taekwondo.



         Taekwondo  : Masa  Koguryo-sonbae 
 Pada tahun 57 SM di semenanjung Korea bagian utara, Suku bangsa Koguryo membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut Sonbae  ( laki – laki  baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang ). Dan dimasa pemerintahan  Dinasti Chosun Kuno setiap tanggal 10 Maret ( hari besar  Koguryo ) senantiasa mengadakan  kontes : tari pedang, memanah, ubak ( Taekkyon ) dan sebagainya.
 Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.

         Taekwondo : Masa Shilla-Hwarang
 pada tahun yang sama kurang lebih 57 SM di tenggara semenanjung Korea, berdiri Kerajaan Shilla. Meski secara geografis letak kerajaan ini xukup aman mamun dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan adanya  serbuan dari Koguryo dari utara, Kerjaan Shila mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri Hwarangdo (Asimilasi  sistem beladiri ” Sonbae ” dari Koguryo.)  dengan semboyannya yang terkenal yaitu “ Bakti kepada Orang tua, Setia pada Negara & Bangsa, pantang mundur dalam perang.

Taekkyon dari Koguryo ke Shilla
Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla, dibuktikan dengan : i. “Hwarang ” ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan “Sonbae” di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii.
 Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti “palkwanhoe” dan “hankawi”, hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi.
 Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki

2.2.2   Masa Pertengahan
 Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan.
Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea.
Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja – raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut “Subakhui”, yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.

2.2.3   Masa Modern
 Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri.
Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo – Tonji, yang memuat gambar – gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.

 2.2.4   Masa Sekarang 
 Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional.
Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea.
Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.
Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional.
Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney

   
2.3  SABUK TAEKWONDO & FILOSOFI-NYA
Taekwondo mempunyai beberapa warna sabuk yang menunjukkan peringkat atau pangkat seseorang dalam  seni beladiri ini.

 ·         Putih
Putih lambang kesucian ( awal dari semua warna ) :  mempelajari jurus dasar 1


·         Kuning
Kuning melambangkan bumi (mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat) (mempelajari jurus dasar 2 dan 3).Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.

         Hijau
Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, ( dasar TKD mulai dikembangkan)  .(mempelajari takyo 1).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.


         Biru
Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari takyo 2).Sebelum naik sabuk biru biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu

         Merah atau Coklat
Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari takyo 3,4,5,6,7)


·         Hitam
Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.(mempelajari takyo 8,9,10,11,12,13,,15,16,17 ,18,19,20) Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 7.


2.4            PERKEMBANGAN TAEKWONDO INDONESIA

Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) dengan rmarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .
Di Indonesia kedua aliran ini  masing - masing punya organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI ) yang berafiliasi ke ITF dengan pimpinan  Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi Taekwondo Indonesia ( FTI ) yang berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri .
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28 maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang tidak secara aktif berlatih.
Dan untuk masa bakti 2011 -2015 Letjend TNI (Pur) Erwin Sudjono   kembali menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) setelah 33 Pengprov sepakat menerima pertanggungjawaban kepengurusan yang dipimpinnya untuk masa bahkti 2007-2011.


 2.5           PEMBINAAN ATLET
     
Hari Taekwondo Indonesia, tidak hanya dijadikan perayaan bagi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), namun pelecut untuk mempersembahkan prestasi. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PBTI, Marciano Norman di depan ratusan taekwondoin hari Minggu 30 september 2012 yang baru lalu di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta,
"Untuk SEA Games, saya harap prestasi kami akan menjadi lebih baik. Hal yang sama diharapkan terjadi di Asian Games di Korea. Bahkan di Olimpiade Brazil 2016, saya harap para atlet juga bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini," kata Marciano.
"Kami punya potensi besar di cabang Taekwondo. Saya meminta semua elemen masyarakat mendukung kami untuk kemajuan Taekwondo. Mulai dari usia dini akan dimanfaatkan program pembinaan yang berjenjang," tandasnya.
Hari jadi Organisasi Taekwondo Dunia (WTF) ke-40 telah dikukuhkan sebagai Hari Taekwondo Dunia. Untuk memperingatinya, seluruh negara di dunia secara serentak menyelenggarakan "Taekwondo Day".
Menurut ketua pelaksana, Antonie Siregar, tak kurang dari dua ribu peserta dari berbagai propinsi hadir menyemarakkan acara tersebut. Tidak lupa, dalam acara tersebut para peserta melakukan pengucapan janji Taekwondo, peragaan massal keserasian jurus (poomsae-Taegeuk 4) dan demo pemecahan benda keras (Gyeokpa).
Marciano Norman, mengharapkan seluruh insan taekwondo Indonesia dapat lebih semangat dan termotivasi, sekaligus menciptakan atmosfer kebersamaan dan integrasi antar seluruh komponen taekwondo Indonesia, yakni dari pengurus pusat, Pengprov hingga klub-klub yang tersebar di Indonesia.
"Melalui Taekwondo Day, harus menjadi momentum untuk lebih mengokohkan semangat dan motivasi. Yang utama, menciptakan atmosfer kebersamaan tentang olahraga taekwondo di Indonesia yang telah diakui oleh WTF. Indonesia dinilai sukses mengembangkan dan meningkatkan prestasi taekwondo di Indonesia," tegas Marciano.
Tidak ketinggalan, Tya Ariestia dikukuhkan sebagai duta taekwondo Indonesia. Tya merupakan salah satu publik figur yang memiliki latar belakang kemampuan taekwondo dan pernah berprestasi. Kehadiran duta taekwondo diharapkan membantu sosialisasi olahraga bela diri ini serta meningkatkan animo dan ketertarikan masyarakat Indonesia, sekaligus mendorong proses pembinaan bibit-bibit muda agar terus bermunculan.
  
2.6          PRESTASI INDONESIA & ATLET TAEKWONDO

Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard, dan sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000



2.6.1 Prestasi Indonesia Meningkat, menurut Federasi Taekwondo Dunia           

Presiden "World Taekwondo Federation" (Federasi Taekwondo Dunia) Chungwon Choue menilai prestasi Indonesia di cabang beladiri asal Korea Selatan tersebut meningkat pesat karena berhasil memperoleh medali dalam beberapa kejuaraan setelah sebelumnya seringkali gagal.
"Taekwondo Indonesia mengalami peningkatan prestasi yang cukup pesat. Sejak Sea Games sampai dengan `University World Championship` pada bulan Juni lalu di Korea, atlet taekwondo Indonesia sudah mendapatkan nomor baik pada `kyorugi` maupun `Poomsae`," kata Chungwon Choue, dalam keterangan tertulis Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), di Jakarta, Jumat.
Chungwon Choue menyatakan kekagumannya terhadap prestasi atlet Indonesia tersebut saat bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen Marciano Norman (5/7). Kunjungan Chungwon Choue merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya Marciano Norman ke markas "World Taekwondo Federation" (WTF) di Seoul, Korea Selatan pertengahan Maret lalu.
Sekarang ini, Taekwondo mempunyai dua kompetisi resmi yakni "Kyoruki" yaitu pertandingan kontak fisik langsung untuk menentukan menjadi pemenangnya, dan "Poomsae" atau Jurus yang menampilkan berbagai pola teknik Taekwondo yang memiliki pola tetap untuk menjadi yang terbaik.
Sebagaimana diketahui, prestasi taekwondo Indonesia sempat menurun. Namun, dalam waktu satu tahun di bawah kepemimpinan Marciano Norman, atlet taekwondo nasional sudah mulai kembali menapaki prestasi dunia.
Atlet Nasional Taekwondo Indonesia yang dipersiapkan dalam Program Pelatnas Garuda Emas berhasil menorehkan prestasi tingkat Asia dan Dunia setelah baru saja selesai mengikuti dua kejuaraan penting yang merupakan kejuaraan resmi WTF yaitu dua perunggu di Asian Taekwondo Championship di Ho Chi Minh City Vietnam dan World University Taekwondo Championship di Pocheon, Korea (satu perak dan satu perunggu). Dalam Southern Thai Championships di Trang, Thailand pada tanggal 21--22 April 2012, atlit Indonesia memperoleh lima emas.
Disebutkan, dalam pembicaraannya dengan Ketua Umum PBTI, Presiden WTF mengatakan taekwondoin Indonesia memiliki prospek cerah. "Saya bisa melihat masa depan yang cerah bagi para taekwondoin Indonesia. Mereka berpotensi bagus," ujar Chungwon, yang didampingi Duta Besar Korea Selatan Kim Young-Sun.
Chungwon menegaskan, akan terus memberikan dukungan positif kepada PBTI untuk meningkatkan kualitas para pelatih, wasit, maupun atlit taekwondo Indonesia dengan lebih banyak memberi kuota atau kesempatan melalui seminar, pelatihan yang diselenggarakan oleh WTF.
Selain itu, WTF juga akan memberikan kepercayaan kepada PBTI untuk menyelenggaran kejuaran international di Indonesia. Seperti Kejuaraan Junior Asia pada bulan Juni tahun depan, maupun Kejuaraan Dunia Poomsae yang juga akan diselenggarakan pada bulan November 2013.
Kedua kejuaraan internasional tersebut merupakan prestise yang membanggakan, mengingat dalam sejarah taekwondo nasional, ini merupakan kali pertama diselenggarakannya kejuaraan bergengsi di Indonesia.
Marciano menyambut baik dukungan positif dari Presiden WTF tersebut. "Saya optimis kejuaraan besar tersebut akan mendorong dan meningkatkan prestasi atlet taekwondo nasional. Ini menjadi ajang peningkatan prestasi bagi atlet kita, dalam upaya meraih prestasi internasional," ungkap Ketum PBTI.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Presiden WTF juga memberikan penganugerahan "Honorary Black Belt" (sabuk hitam kehormatan) Dan VII WTF kepada Ketua Umum PBTI. Sebelumnya, Marciano juga telah mendapatkan "Honorary Black Belt" Dan VII dari President of Headquarter of Taekwondo Federation di Kukiwon, Korea Selatan yangg merupakan pusat Taekwondo dunia.
Hal ini juga merupakan suatu penghormatan bagi dunia taekwondo Indonesia. Dengan Penganugerahan ini, menjadikan Marciano Norman sebagai satu satunya pemegang dua gelar Dan VII, baik dari WTF maupun dari Kukiwon.
           
2.6.2  Indonesia terpilih sebagai Tuan rumah “7th Asian Junior Taekwondo Championship and 2nd Junior Poomsae”
Indonesia berhasil terpilih sebagai tuan rumah 7th Asian Junior Taekwondo Championship dan 2nd Junior Poomsae Championship 2013 pada bidding yang dilakukan dalam ATU General Assembly Meeting yang diadakan pada tanggal 3 Mei 2012 di Hotel Rex, Ho Chi Minh City, Vietnam.
Dalam bidding tersebut delegasi PBTI berhasil meyakinkan ATU Council Member mengenai kesiapan Indonesia menyelengarakan event tsb dengan mengalahkan bidder lainnya yaitu India dan Bahrain. Asian Junior Taekwondo Championship 2013 ini direncanakan akan diselengarakan pada bulan Mei 2013 bertempat di Tennis Indoor Senayan dan merupakan pengalaman pertama bagi Indonesia sebagai penyelenggara Taekwondo Championship tingkat Asia. Mari kita bersama sukseskan event ini dengan menjadi tuan rumah yang baik dan sekaligus membuktikan prestasi Taekwondo Indonesia.


 2.6.3  Team Nasional Mahasiswa Menuju Kejuaraan Dunia Taekwondo Mahasiswa 2012 di Pocheon, Korea
Indonesia mengirimkan 9 atlit nasional untuk mengikuti 12th World University Taekwondo Championship di Pocheon, Korea.
Terdiri dari 5 atlit kyourugi dan 4 atlit poomsae, team nasional yang dibina dalam program pelatnas Garuda Emas ini akan berangkat menuju Korea tanggal 22 Mei 2012 dipimpin oleh Komandan Pelatnas Bp. Airlangga . Adapun susunan lengkap anggota team yang menuju kejuaraan dunia mahasiswa tersebut adalah :



Atlit Kyourugi                 Atlit Poomsae                         Coach Team
Ahmad Nabil                    Maulana Haidir                       Lee Duk Whi
Stevanus Ong                    Muhammad Fazza                   Shin Jung Sung
Fandy Desta                      Sofiyudin                                Dasantyo Prihadi
Vony Dian Permata Sari   Laras Fitriana                          Rahmi Kurnia
Valentina Fransiska                                                                       Mukhlis Alwi
                                                                              Victor Wullur (Dokter)

2.6.4  Atlet Taekwondo Indonesia Sabet Emas di Korea Open
Gyeongju - Atlet taekwondo Indonesia kembali menorehkan prestasi yang mengharumkan nama bangsa. Tim nasional Indonesia berhasil menyabet tiga medali emas dan satu perak di kejuaraan Korea Open.
Pada kejuaraan yang berlangsung di Gyeongju, Sabtu (27/10/2012), dua taekwondoin tim 'Merah Putih' yang turun di kategori Pomsae, Maulana Haidir dan Devia Rosmaniar berhasil merebut medali emas.
Maulana merebut emas di nomor perseorangan putra, dan Devia yang turun di nomor perseorangan putri juga menorehkan prestasi yang sama. Kedua atlet itu kemudian juga tampil gemilang dengan sumbangan emas saat turun di kategori Pomsae nomor pasangan.
Tiga emas yang berhasil diraih Indonesia hari ini semakin lengkap dengan perak yang berhasil dibawa pulang juga di nomor pasangan. Perak itu dipersembahkan oleh duet Muhammad Fazza Fitracahyanto dan Laras Fitriana Novianty Sumarna.
Manajer timnas taekwondo, Zulkifli Tanjung, mengaku bangga dengan prestasi atlet-atletnya. Sebabnya, lawan yang dihadapi sudah pernah menorehkan prestasi dunia.
Lawan-lawan berat itu beberapa diantaranya berasal dari tim Filipina, China Taipeh dan Uzbekistan.
“Prestasi yang ditorehkan oleh taekwondoin nasional di kejuaraan ini patut kita apresiasi, mengingat lawan yang kita hadapi bukanlah lawan enteng Lawan kita rata-rata sudah berprestasi di tingkat dunia. Dengan demikian, kita patut bangga bahwa atlet nasional Indonesia pun sudah sejajar dengan mereka,” ujar Zulkifli dalam rilis yang diterima oleh detikSport Sabtu malam.
Zulkifli menambahkan bahwa kesuksesan ini merupakan buah dari pola pembinaan atlet terpadu yang diterapkan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI). Pola itu mulai dari perekrutan atlet berdasarkan sistem talent scouting dan pembinaan terpadu dalam program Pelatnas jangka panjang yang diasuh oleh pelatih Pomsae terbaik dunia, Shin Seung Jung. .
“Ini merupakan langkah awal kami dalam menorehkan prestasi di kejuaraan internasional. Keberhasilan di kejuaraan Korea Open Internasional ini merupakan starting point kami untuk meningkatkan peraihan prestasi atlet di kejuaraan internasional,” tambahnya.
Menimpali Zulkifli, Sekjen PB TI, Dirk Richard memberikan apresiasinya atas prestasi membanggakan tekwondoin-tekwondoin tanah air itu.
“Saya sangat mengapresiasi seluruh jajaran pengurus, pelatih dan atlet yang telah bekerja keras di Pelatnas jangka panjang. Output program ini sudah mulai membuahkan hasil yang sangat baik. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari arahan strategis dari Ketua Umum PB TI, Letjen TNI Marciano Norman,” ujar Richard.
Richard kemudian mengingatkan bahwa tugas atlet-atlet itu belum usai. Mereka sudah ditunggu oleh kejuaraan-kejuaraan lainya, antara lain kejuaraan dunia di Kolombia bulan Desember mendatang dan Sea Games Myanmar tahun depan.
"Kerja keras ini belum selesai, mengingat kejuaraan internasional lainnya pun sudah menanti di depan mata. Selain menghadapi Kejuaraan di Kolombia, para atlet kita juga sedang dipersiapkan dalam pelatnas yang baru saja dibuka oleh Ketua Umum PB TI, untuk menghadapi Sea Games mendatang di Myanmar. Kami mengharapkan doa restu dari seluruh bangsa Indonesia agar torehan prestasi emas ini dapat terus berlanjut,” tandasnya.
Kejuaraan Korea Open sudah dimulai sejak, Kamis (25/10), dan akan berakhir Senin besok. Sebanyak 29 negara turut ambil bagian dalam ajang yang sudah digelar sebanyak tujuh kali itu.

PENILAIAN DALAM TARUNG TAEKWONDO


Cabang olahraga taekwondo kini sudah berkembang pesat di Indonesia. Pertandingannya banyak menarik masyarakat, khususnya kawula muda. Untuk menyaksikan. Namun masyarakat awam, banyak yang belum paham tentang bagaimana ikut menilai suatu pertandingan. Mereka hanya tahu dari catatan yang tertera di papan nilai dan kemudian ketika wasit (referee) mengangkat salah satu tangan kontestan untuk menyatakan siapa yang menang.
Agar pembaca yang menggemari taekwondo paham tentang jalannya pertandingan, disini diuraikan peraturan permainan secara singkat. Tujuannya agar semua penggemar bisa mengapresiasi pertandingan. Meskipun tidak menjadi Taekwondoin.


Durasi pertandingan

Setiap pertandingan taekwondo terdiri dari 3 ronde yang masing-masing waktunya 2 menit. Apabila hasil 3 ronde ini imbang, maka pertandingan dilanjutkan dengan ronde ke-4 selama 2 menit setelah kedua peserta diistirahatkan 1 menit. Ini peraturannya. Jadi jangan sampai ada penonton yang minta waktu 3 x 1jam atau usul tambahan 10 ronde kalau imbang. Bisa repot.


Teknik dan Wilayah Sasaran

Teknik yang diperbolehkan hanya 2, yaitu teknik tangan dengan cara memukul dengan kepalan tangan menggunakan bagian depan dasar dari jari telunjuk dan jari tengah. Artinya, cara-cara lain menggunakan tangan pun, misalnya jenggut, kuntaw atau menempeleng , diharamkan. Kalau ngotot juga, malah bisa diusir oleh semua orang yang ada di GOR.
Teknik lain yang dibolehkan adalah hanya dengan kaki,yaitu menendang dengan bagian bawah tulang mata kaki. Meski menggunakan kaki juga, menginjak dan menjepit, hukumnya dilarang.
Sasaran yang diperbolehkan adalah badan dan muka. Untuk badan adalah untuk daerah yang dilindungi oleh pelindung badan (body/trunk protector), kecuali sepanjang tulang belakang. Jadi, ujug-ujug menyergap dari belakang dan menendang bokong, bisa dianggap orang ngaco. Sedangkan serangan ke muka, adalah untuk seluruh bagian muka dengan tangan atau kaki. Kalau ada yang nafsu sampai menghajar muka dengan tangan atau neke, maka dipastikan itu bukan Taekwondoin, tetapi preman.
Harap dicatat, pukulan atau tendangan yang dihitung hanya yang sesuai dengan teknik dan tepat perkenaan di sasaran. Kalau hanya serang 1cm meleset dari sasaran, namanya pukulan atau tendangan angin dan oleh juri dianggap sebagai angin lalu alias nilainya 0.


Pelanggaran dan Penalti

Di pertandingan Taekwondo, ada dua jenis hukuman yang diberikan atas pelanggaran, yaitu Kyong-go (peringatan), dan Gam-jeom (pemotongan) berupa pengurangan 1 poin. Dua kali kyong-go dihitung dengan 1 Gam-jeom, artinya pelaku dikurangi 1 poin. Pelanggaran yang menyebabkan Kyong-go cukup banyak,antara lain, keluar dari batas area pertandingan, menghindari pertandingan, mencengkeram-memegang-mendorong lawan, menyerang bagian bawah pinggang, pura-pura cidera, menyundul atau menyerang dengan lutut, memukul muka lawan dengan tangan, berkata tidak pantas.
Gam-jeom diberikan karena menyerang lawan setelah aba-aba kal-yeo (break), menyerang lawan yang sudah jatuh, membanting hingga jatuh, sengaja memukul muka dengan tangan, mengganggu jalannya pertandingan, berkata dengan sangat tidak pantas. Kyong-go dan Gam-jeom diperhitungkan pada keseluruhan tiga ronde. Kontestan dianggap kalah, bila terkena potongan nilai sampai 4 poin.


Point yang sah

Nilai atau point dianggap sah apabila serangan mengenai sasaran seperti yang yang dijelaskan di atas, menggunakan teknik yang benar, dan tenaga yang kuat. Kalau hanya sekadar mengusap-usap muka, yang melakukannya dianggap orang kurang kerjaan.
Kontestan akan mendapat tambahan nilai satu (1) bila lawannya knock down dan referee menghitung. Nilai akhir adalah hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh pada 3 ronde. Untuk menghindari trik, misalnya berpura-pura , tenden-tendengan mengenai muka lawan dianggap poin asal tekniknya memenuhi syarat.
Poin juga dianggap sah apabila diberikan minimal 3 orang hakim (judge) dan diberikan segera setelah terjadinya kontak yang sah. Jika pemberian poin tertunda atau tidak segera,maka poin menjadi tidak sah.


Sudden death dan Superioritas

Pada ronde sudden death, pemenangnya adalah kontestan yang terlebih dahulu mendapat poin yang sah, atau jika lawan terlebih dahulu mendapatkan pengurangan poin. Jika masih imbang sampai selesai ronde ke-4, maka pemenang diputuskan berdasarkan superioritas oleh seluruh referee.


Keputusan menang 

Ada beberapa macam kemenangan, yaitu Knock Out (KO), referee stop contest, menang selisih skor akhir, poin gap (unggul 7 poin atas lawan), poin ceiling ( lebih dulu mencapai poin 12), menang karena lawan mengundurkan diri, lawan terkena diskulalifikasi, dan karena lawan terkena hukuman.
Begitulah sekadar informsasi tentang ketentuan dalam pertandingan taekwondo. Mudah-mudahan, dengan pemahaman ini, menyaksikan pertandingan olahraga asal "Negeri Ginseng" itu semakin mengasyikkan.






BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Olah raga Taekwondo yang berasal dari Korea dan  sejak dari awal diciptakan serta dikembangkan dan dipertahankan banyak terdapat semangat nasionalisme dan jiwa sportifitas.
Di Indonesiapun, o;ahraga ini bukan sekedar untuk menyehatkan smata, namun bisa membanggakan nama Indonesia dan para atletnya pun cukup membanggakan buat kita semua
Semoga dengan pemaparan yang singkat ini dapat memicu semangat dan memotivasi teman-teman yang memiliki cukup banyak energy, alangkah lebih baik kalau mencoba mengembangkan dan menyalurkan energinya ke arah yang lebih positif dan menyehatkan seperti cabang olahraga taekwondo ini. Daripada energy, semangat, uang dan waktu terbuang ke hal-hal yang lebih banyak mudaratnya seperti menghabiskan waktu ke warnet, main games online yang kadang sanggup melupakan segalanya seperti sholat yang merupakan kewajiban kaum muslimin.